Tentu Hitler tidak perlu aniaya yang terus menerus dari ayahnya sejak usia 7 tahun. Aniaya yang kejam dari ayahnya inilah yang membuat Hitler mengalamikepahitan yang sangat dan membentuknya menjadi orang yang keras, penuh kepahitan, kemarahan dan kebencian. Tercatat total 35 juta jiwa menjadi korban ambisi sadis dari Hitler.
Tentu puluhan juta rakyat Rusia tidak perlu mati karena kelaparan, ditindas, dan dijadikan sasaran percobaan bom nuklir oleh kesadisan pemerintahan Stalin (1879-1953) .
Siksaan ayahnya yang gemar mabuk dan menggebukinya membentuknya menjadi pribadi yang kejam dan sadis. Sejarah mencatatnya sebagai diktaktor paling kejam dan tidak ada belas kasihan.
Maka tidak perlu ratusan ribu jiwa harus mati tersiksa dan jutaan orang harus dikejar oleh ketakutan karena diusir secara paksa dari negeri Uganda pada tanggal 4 Agustus 1972.
Karena masa kecil Idi Amin Dada Oumee, sang diktaktor Uganda, sejak ia lahir kedua orang tuanya cerai dan hidup dalam kekerasan sebagai anak buruh perkebunan gula. Kepahitan dan penolakan dari masa kecilnya inilah yang membentuknya menjadi penguasa yang kejam dan tidak memiliki belas kasihan.
Tentu Slobodan Milosevic tidak perlu mengalami kepahitan hidup dan kesendirian sejak sekolah karena ayahnya bunuh diri dan diikuti oleh ibunya yang gantung diri.
Kehidupan masa kecil inilah yang membentuknya menjadi pemimpin yang tidak bisa menghargai hidup orang lain dan kejam.
Ratusan ribu penduduk Kosovo-Metohija diusir secara paksa dan terbunuh dalam pembersihan etnis yang diperintahkan oleh Slobodan Milosevic sebagai penguasa Yugoslavia.